entry image

Katina: Ritual Pemberian Jubah sebagai Simbol Kebajikan dalam Agama Buddha

Katina adalah salah satu upacara penting dalam tradisi Theravada Buddhisme yang menandai akhir masa Vassa, atau masa retret musim hujan yang berlangsung selama tiga bulan. Dalam upacara ini, umat Buddha memberikan persembahan berupa jubah (katina) kepada para bhikkhu sebagai simbol penghormatan, kebajikan, dan dukungan terhadap kehidupan monastik.

Makna dan Sejarah Katina
Kata "Katina" secara harfiah berarti "kokoh" atau "kuat", yang mencerminkan kekuatan kebajikan dan keteguhan batin yang diperoleh para bhikkhu selama masa Vassa. Upacara ini sudah ada sejak zaman Sang Buddha, ketika para bhikkhu menghabiskan masa hujan di satu tempat untuk merenung dan mempraktikkan ajaran Buddha secara mendalam.

Setelah masa Vassa berakhir, umat Buddha memberikan persembahan berupa jubah baru sebagai bentuk dukungan. Tradisi ini muncul dari sebuah kisah saat sekelompok bhikkhu terlambat kembali ke biara mereka setelah mendengarkan ajaran Sang Buddha dan harus melewati musim hujan dengan pakaian yang lusuh. Sebagai bentuk perhatian, umat Buddha pada waktu itu mempersembahkan jubah baru kepada mereka, dan sejak saat itu, tradisi Katina berlangsung setiap tahun.

Ritual Pemberian Jubah Katina
Upacara Katina biasanya berlangsung pada bulan Oktober atau November, setelah berakhirnya Vassa. Prosesi ini dilakukan dengan penuh khidmat, dan melibatkan beberapa tahap penting, yaitu:

  • 1. Pengumpulan Dana
    Umat Buddha di seluruh dunia mempersiapkan upacara Katina dengan mengumpulkan dana untuk membeli jubah baru dan kebutuhan lain bagi para bhikkhu. Ini merupakan salah satu bentuk praktik Dana (kedermawanan) yang diajarkan oleh Sang Buddha, di mana umat berbuat kebajikan dengan memberi tanpa pamrih.


  • 2. Pemberian Jubah
    Pada hari Katina, umat mempersembahkan jubah baru kepada para bhikkhu. Jubah ini melambangkan dukungan material dari umat, sekaligus sebagai simbol kedekatan spiritual antara umat dan Sangha (komunitas bhikkhu). Para bhikkhu menerima jubah dengan rasa syukur dan mendoakan agar kebajikan yang telah dilakukan oleh umat membawa manfaat bagi kehidupan mereka di masa kini dan masa mendatang.


  • 3. Persembahan Lain
    Selain jubah, umat juga sering mempersembahkan barang-barang lain yang diperlukan oleh para bhikkhu untuk kehidupan sehari-hari, seperti obat-obatan, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya. Semua ini dilakukan sebagai bentuk rasa hormat dan tanggung jawab terhadap Sangha.


  • 4. Pujian dan Dhamma Talk
    Setelah persembahan jubah, para bhikkhu biasanya memberikan ceramah Dhamma (Dhamma talk) kepada umat. Ini adalah momen penting bagi umat untuk mendapatkan bimbingan spiritual langsung dari bhikkhu, yang memberikan petuah tentang kebajikan, meditasi, dan ajaran Sang Buddha.

Signifikansi Spiritual Katina
Katina bukan hanya sekadar upacara pemberian jubah, tetapi lebih dari itu, ia memiliki makna spiritual yang mendalam. Bagi umat Buddha, Katina adalah waktu untuk mempraktikkan kebajikan dengan memberikan apa yang dibutuhkan oleh para bhikkhu. Ini adalah bentuk nyata dari Dana Paramita (kesempurnaan dalam kemurahan hati) yang dapat membawa keberkahan dan ketenangan batin.

Bagi para bhikkhu, masa Vassa adalah kesempatan untuk memperkuat disiplin monastik, meningkatkan meditasi, dan merenungkan ajaran Buddha lebih mendalam. Dengan menerima jubah Katina, mereka menunjukkan bahwa kehidupan monastik mereka didukung oleh kebajikan umat, dan mereka siap melanjutkan jalan spiritual yang ditempuh dengan lebih teguh.

Perayaan Katina di Berbagai Negara
Upacara Katina dirayakan dengan antusias di berbagai negara penganut Theravada Buddhisme, seperti Thailand, Myanmar, Sri Lanka, Laos, dan Kamboja. Di Indonesia, khususnya di kalangan umat Buddha Theravada, upacara ini juga diadakan di vihara-vihara besar dengan melibatkan ratusan umat.

Setiap negara memiliki variasi dalam prosesi Katina, tetapi intinya tetap sama: pemberian jubah kepada bhikkhu sebagai bentuk kebajikan. Di beberapa negara, seperti Thailand, upacara Katina sering kali diiringi dengan festival budaya yang meriah, menampilkan tarian, musik, dan kegiatan sosial sebagai bagian dari perayaan.

Kesimpulan
Upacara Katina adalah salah satu tradisi penting dalam agama Buddha yang menekankan nilai kedermawanan dan kebajikan. Melalui ritual pemberian jubah kepada para bhikkhu, umat Buddha memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Sangha, sekaligus menunjukkan rasa hormat dan tanggung jawab terhadap ajaran Buddha.

Bagi umat Buddha, Katina adalah waktu yang sangat dinantikan untuk berbuat kebajikan, mengumpulkan pahala, dan merenungkan makna mendalam dari kehidupan spiritual. Bagi para bhikkhu, jubah Katina adalah simbol dukungan dan kebajikan yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan kehidupan monastik dengan penuh kesucian dan komitmen pada jalan pencerahan.

Perayaan Katina yang dilakukan dengan penuh rasa syukur, khidmat, dan kebersamaan menunjukkan bagaimana ajaran Sang Buddha tentang kedermawanan dan kebajikan terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat modern.

share:
WhatsApp